IS THIS HUMANITY??

I really wonder why Hillary & Miliband not talking about this? Do u Know why?
The bellow photos are not a Movie Shooting or Celebrating a festival with crackers... its a school in Gaza .. this is the current situation of the innocent people in Gaza !
Make sure you read till last to know what is white phosphorus! and the effect!
( UNRWA SCHOOL IN BEIT LAHIA, GAZA , PALESTINE )

Have you Taken a Long, Hard Look in the Mirror Lately ??


Have you taken a long, hard look in the mirror, lately ??Everyone is pointing fingers at the Muslims!
Islam is being given a bad name. Muslims are being accused.
Yeah, sure, it is very easy to blame the terrorists, the war in Iraq or Afghanistan or simply them for all our woes and worries.

But IS IT SO EASY to look in the mirror and point the finger at ourselves?

Look at us and our pathetic. Pathetic state.
We have totally abandoned our Salaah or be delay it or we rush through it.

We are too miserly to even think about Zakaat. So forget about optional charity.

We prefer to go for a vacation than to go for Hajj or Umrah.

We drink alcohol. We deal in riba. We steal. We cheat.

We eat HARAM, earn HARAM and sell HARAM.

We love to dress the latest, revealing fashions, yet we are ashamed to put on the Hijaab.

We are quick to spend on ourselves in luxuries but dont even think about the orphans and the needy.

We waste our entire lives watching movies and television, and then complain that we dont have enough time to read, educate ourselves and become better Muslims.

We are too addicted to music and video games to find time to listen to or memorize the Quran.

We are too busy in fun and games to fulfill our responsibilities as true slaves of Allah.

In other words, WE HAVE JUST SIMPLE FORGOTTEN ALLAH!

And after all this, we have the audacity to wonder why Islam is being misrepresented?

And why Muslims are humiliated??

And yet, we wonder why Allah's Victory has not yet arrived???

Does life go on as usual for the rest of us Muslims ??
Or are we to take a lesson from all these happenings ?
Dont we see that in it are signs for people to understand and reflect ?

Surely, in that there are signs for those who contemplate.

It is not enough that we, Muslims, speak out and condemn these acts of violence and terrorism and dissociate ourselves from such evil people.

There is another step that we have to go to, in order to restore the honor of Islam, to re-establish the mark of distinction a Muslim deserves to enjoy.
We need to come back to Allah!
We need to remember that the cause of all good in this world and the Hereafter is the obedience to Allah and the cause of all evil is His disobedience.
We need to repent!
Whenever a calamity afflicts a community, the first step to take is to have a sincere repentance.

The repentance of every individual brings greater good and reduces calamities on the Muslims.
Allah says,
"And all of you beg Allah to forgive you, O believers, that you may be successful." (Surah An-Nur:31)

Victory or defeat, honor or disgrace, reverence or contempt, and successes or setbacks are not decided by money, resources, numbers or skills.

Rather, they are decided by the balance of obedience and disobedience of Allah. The more we obey Allah, both individually and collectively, the more we hasten the Victory of Islam.

The more we disobey Allah, the more we delay the Victory of this great religion of ours.

When Umar bin Al-Khattab dispatched his army to the Battle of Al-Qadisiyyah, he advised:
"Fear your sins more than you fear the enemy as your sins are more dangerous to you than your enemy."One Muslims sins can affect the whole Ummah.
Every sin we commit delays the arrival of Allah's Victory.

Every Salah we delay allows another Quran to be burned by the non-muslims.

Every Hijab-less, immorally dressed Muslimah is another cause of disgrace to the Ummah.

Every penny of ribaa we deal in every drop of alcohol we sell. Brings dishonor and humility to our Deen.

Every haram we commit every sin we indulge in every law of Allaah we break we bring on the Wrath of our Lord, Almighty. We place an obstacle in the path of Allah's Help and Assistance.

Every sin we commit is one more reason why Allah should not grant us relief, safety and victory. Rather, it is one more reason for shame, disgrace and dishonor.

"Remember, one sin can make the difference between victory and defeat. But whoever helps Allah shall be helped by Him. Allah is the Strong, the Almighty." (Surah 22: 40)

Allah has made a Promise to the Believers:
"Surely, We shall help Our Messengers and the believers both in this world and on the Day when the witnesses rise."(Surah 40: 51)

And He also says:
"So do not weaken and do not grieve, for you will indeed be superior if you are truly believers."
He promises us relief, support, supremacy and victory, but based on the condition that we are TRUE believers. But, are we truly believers ?

If we are suffering humiliation and disgrace today then it is definitely not because Allahs Promise is false.

It is because of our own doing. What our own hands have earned.
"Corruption has appeared on land and sea with what the hands of the people earned. Therefore, they taste some of what they did in order that they return."(Surah 30: 41)

O Muslims, at times like these, we need to repent. We need to be patient. We need to be united we need to truly come back to Allah.

"Is it not time that the hearts of the believers be humbled to the Remembrance of Allah and the truth which He has sent down?" (Surah 57: 16)

So, turn to your Lord and surrender yourselves to Him before the punishment overtakes you, for then you will not be helped.

Tears In My Eyes~

Never cry for any relation in life
Because for the one whom you cry
Does not deserve your tears
And the one who deserves
Will never let you cry...

Adakah anda seorang penagih internet???

Assalamualaikum warahmatullah...

Adakah kehadiran teknologi maklumat dan internet dalam dunia ini telah menjadikan sesetengah kelompok individu menghidapi sejenis penyakit atau kecelaruan yang dikenali sebagai ketagihan internet (internet addiction disorder) atau pun ketagihan komputer? Adakah ia sejenis penyakit baru, yang sebelum ini tiada dalam istilah perubatan? Atau mungkinkah sejenis gangguan yang telah sedia ada dalam diri individu terbabit, sama seperti ketagihan dadah dan arak, tetapi ia berlaku disebabkan oleh komputer dan internet? Adakah komputer atau internet juga boleh menyebabkan ketagihan?
1. Ketagihan seks siber : cenderung melawati laman web porno, chatting room berkaitan seks dan lain-lain

2. Ketagihan hubungan siber : keinginan yang kuat untuk berhubung sama ada melalui email, chatting, diskusi dan sebagainya

3. Ketagihan maklumat : mudah dipengaruhi oleh laman-laman web berunsur ehwal semasa, pencarian maklumat dan pengkalan data

4. Ketagihan komputer : terpengaruh dengan peralatan teknologi perkomputeran, ciri-ciri komputer cip dan kad, sistem bunyi dan lain-lain

5. Ketagihan permainan komputer : mudah lalai akibat taksub bermain permainan komputer sehingga sukar berhenti

Sebenarnya bagi mengenal pasti samada penggunaan terhadap komputer dan internet menyebabkan ketagihan atau sebaliknya bergantung kepada cara dan konteks serta keperluan yang ada dalam diri seseorang individu. Di samping itu, perkara seperti berikut juga harus lah diberi perhatian bagi menilai tahap kebergantungan kepada komputer dan internet yang boleh menyebabkan ketagihan:
1. Lebih banyak menghabiskan masa di depan komputer berbanding biasa atau melebihi keperluan penggunaan yang sewajarnya

2. Masa untuk melayari internet semakin bertambah dan menjejaskan peranan sebagai seorang individu, pelajar, atau pekerja dan juga menjejaskan tahap produktiviti dan kesejahteraan hidup yang biasa

3. Berasa kurang yakin atau gagal untuk mengawal diri dari pengaruh internet

4. Semakin kurang tumpuan kepada penjagaan kesihatan diri dan pembahagian masa sewajarnya berbanding biasa

5. Muncul tekanan perasaan seperti marah, kecewa dan sedih yang berkaitan secara langsung dengan komputer dan internet dan mula mengasingkan diri dari masyarakat

6. Wujud rasa bosan atau bimbang dan cemas yang keterlaluan jika tidak melayari internet untuk jangka masa tertentu

7. Penggunaan internet yang mengakibatkan kemarahan atau gangguan kepada orang lain seperti ibu bapa, suami atau isteri dan boleh menyebabkan pertengkaran.

Seseorang yang ketagih internet dan komputer didapati gagal memberi tumpuan yang baik terhadap kehidupannya sepeti biasa. Kehidupan individu yang normal terjalin apabila ia dapat mengekalkan peranannya sebagai seorang manusia yang normal, mewujudkan perhubungan yang baik dan memelihara kesihatannya secara optimum. Bagi mereka yang ada ketagihan ini , peranan dan perhubungannya dengan individu lain dalam lingkungan hidupnya terjejas. Bagi mengelakkan perkara ini daripada berlaku, strategi dn langkah berikut boleh lah diberi perhatian:
1. Tetapkan objektif dan matlamat sebelum melayari laman web atau menggunakan komputer dengan mengenalpasti tujuan-tujuan penggunaan mereka

2. Tetapkan melayari laman-laman web yang tertentu dan yang perlu sahaja, atau sekadar memenuhi keperluan yang dikehendaki agar tidak melebihi had dan bagi mengelakkan melayari laman yang tidak perlu

3. Hadkan atau tetapkan jangkamasa yang diperlukan ketika menggunakan komputer dan ketika melayari laman siber bagi mengelakkan pembaziran masa

4. Bahagikan masa yang sewajarnya antara kehidupan di dunia siber dan kehidupan di alam nyata supaya wujud keseimbangan

5. Jadikan ruang siber dan internet sebagai sumber pengetahuan untuk meningkatkan peranan menjadi seorang manusia yang sempurna dan untuk menambah kemahiran yang diperlukan dalam kehidupan

Intihannya, teknologi maklumat dan internet sememangnya mempunyai kesan yang amat besar dalam kehidupan manusia. Dalam aspek kesejahteraan individu dan hubungannya dengan teknologi maklumat, terdapat satu tindak balas yang saling pengaruh mempengaruhi antara satu ama lain. Memandangkan hubungan dan kaitan yang rapat antara manusia dan teknologi maklumat ini, tidak hairanlah terdapat antara mereka yang tenggelam dalam dunia siber, di samping mereka yang menggunakan internet sebagai saluran untuk mencapai keseronokan peribadi semata-mata. Lebih merisaukan lagi apabila internet ini lebih mengkhayalkan yang menyebabkan manusia leka dan lupa akan perintah yang diwajibkan ke atas mereka iaitu beribadat kepada Yang Maha Esa. Hanya mereka yang mampu mewujudkan keseimbangan antara aktiviti internet dan kehidupan sebenar serta tidak melupakan kewajiban sebagai hamba Allah s.w.t sahaja yang dapat mempertingkatkan kesejahteraan dalam urusan kehidupan mereka untuk kebaikan sesama manusia dunia dan akhirat.
Wassalam....(=^_^=)

Rahmat Menjadi Wanita Islam


1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.* Maaf kerana tidak dapat dipastikan dalil atau nas-nas yang sahih berhubung ganjaran-ganjaran diatas, tetapi mungkin ianya dapat diambil bagi meningkatkan amal kita.

Entertainment today



In the name of Allah, the most merciful, the All Compassionate~

The society we live in is centered around having fun. The whole purpose of life seems to be just that. Everything is supposed to be "Entertainment, Entertainment and Entertainment". All our energies are spent gaining the "pleasures" of this life. And although, seeking pleasure in a Halal way is absolutely allowed, yet that is NOT the purpose of our creation.

Rather, to worship Allah while enjoying the blessings He gave us in ways that are pleasing to Him.
“And I (Allah) created not the jin and mankind except that they should worship Me (Alone)”[al-Dhaariyaat: 56]

Nowadays, although the ummah needs to increase the love between its individual members and to relieve itself of boredom, we have gone too far with regard to relaxation, laughter and jokes. This has become a habit which fills our gatherings and wastes our time, so that our lives are wasted and our days are gone.

Our newspapers are filled with jokes and trivia, and there is no mention of the life to come. Our evenings are spent in front of the TV, watching senseless shows and comedies, full of all sorts of haraam. And that too, with our families! Subhanallah! And what a waste of time all that is! And we do all this to entertain and relax ourselves! With what? With what Allah has declared as Haram??

The Prophet (pbuh) said: “If you knew what I know, you would laugh little and weep much.”

In Fath al-Baari it says: “What is meant by knowledge here has to do with the Might of Allaah and His vengeance upon those who disobey Him, and the terrors that occur at death, in the grave and on the Day of Resurrection.

Our youth constantly want to be entertained all the time. They spend literally hours at a stretch, playing video games, chatting on the computer, talking on the phone, watching movies or TV or even sleeping or else they get BORED ! In Islam, there is no such thing as getting bored !

The Prophet said: "Grab five things before five others: your youth before your old age, your health before your illness, your wealth before your poverty, your leisure before your work, and your life before your death." (Al-Hakim)
This Hadith is a direct call on all Muslims to invest their time as early as possible when conditions are favorable, i.e , youth, health, wealth and time before being handicapped by hurdles, such as old age, sickness, poverty or preoccupation.

The Righteous Salaf were extremely careful about occupying their time with useful deeds, and they hated laziness and lethargy. Umar Ibn-Al-Khattab said, "I hate to see any of you unoccupied, doing nothing for this world or the Hereafter."

Yet, our sisters or brothers spend way too much time in the malls, on the phone, in the beauty salons, decorating their homes (excessively), too much time in cooking, or if nothing else, just window shopping. Oh sisters or brothers! Allah will ask us how we spent our time in this world!
"On the Day of Resurrection the feet of the son of Adam will not move away till he is questioned about four matters: how he spent his lifetime, how he spent his youth; from where he acquired his wealth and how he spent it, and what he did with his knowledge." (Tirmidhi)

Now, I am not saying that we should forsake the world and go into a jungle to worship Allah or turn ourselves into hermits! That is NOT ISLAM either. We need to find that perfect balance in our lives that governed the lives of the Prophet (pbuh) and the Sahabah. They would earn a livelihood during the day, laugh and relax with each other, but only to a degree that would be pleasing to Allah. Never would they let the Dunya distract them from praying, doing righteous deeds or forgetting the Akhirah. And NEVER would they waste time.

Bilal ibn Sad said: “I saw them [the Sahaabah] jokingly pretending to fight over some goods, and laughing with one another, but when night came they were like monks(i.e., devoted worshippers) .”
Ibn Umar was asked, “Did the Companions of the Prophet (pbuh) laugh?” He said, “Yes, and the faith in their hearts was like mountains.”

Some people justify their waste of time occupied with the Dunya saying that we are supposed to ask for Dunya and quote the following verse to validate their various forms of entertainments.
“But there are others who say: Lord, give us goodness in this world and goodness in the Hereafter, and save us from the punishment of the Fire’.” (al-Baqarah: 201)

No doubt that we are supposed to ask of the goodness of this world, but we are ALSO supposed to ask for the goodness of the Hereafter, each in its own correct perspective. And the example of the Prophet (pbuh) is the perfect example for anyone who calls himself Muslim.

We need to ask ourselves…
How did the Prophet (pbuh) apply this verse? How much of the Dunya did he ask for? And how much of the Akhirah did he strive for? What was the proportion of the Dunya in his life as compared to the Akhirah ? Was his life all fun and games and being entertained all the time ?

We need to follow the example of such people, who were knights by day and devoted worshippers by night. We need to choose righteous and serious friends in our lives, who will help us to make the right choices, appropriate use of our time and strive for the sake of Allah with seriousness and steadfastness.

Yusuf Al-Qordhawi says, "Leisure time will never remain unoccupied. It will be occupied with good or evil. If one does not occupy himself with truth, that self will make him occupied with falsehood. Successful is he who fills his time with what is good and righteous, and woe to him who fills it with evil and corruption.”

Wallahua'lam...

Kisah Cinta Adam dan Hawa

Syurga yang serba nikmat

Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehinya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah).
Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah mempamerkan kemesraan.
Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesra sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.
Tiada pekerjaan sehari-hari kecuali bermalas-malas begitu saja, bersantai berangin-angin di dalam taman syurga yang indah permai, yang ditumbuhi oleh bermacam bunga-bunga kuntum semerbak yang wangi, yang di bawahnya mengalir anak-anak sungai bercabang-cabang, yang desiran airnya bagai mengandung pembangkit rindu.

Adam kesepian

Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri?
Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduhai kasihan...bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta'ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta'ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.

Hawa diciptakan

Tatkala Adam a.s sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan untuk mendapatkan kawan, sedang ia lagi duduk terpekur di atas tempat duduk yang berlapiskan tilam permaidani serba mewah, maka tiba-tiba mengantuk pun datanglah menawannya serta langsung membawanya hanyut ke alam tidur.
Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.
Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata “Kun!” maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesra dan bersenda gurau.

Pertemuan Adam dan Hawa

Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.
Butir-butir fikiran yang menggelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus tenaga elektrik yang datang mengetuk kalbu Adam a.s, yang langsung menerimanya sebagai mimpi yang berkesan di dalam gambaran jiwanya seketika itu.
Adam terjaga....! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.
Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.
Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.
Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya kerana ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.
Semua kecantikan yang diperuntukkan bagi lelaki terhimpun padanya. Kecantikan itu pulalah yang diwariskan turun temurun kepada orang-orang di belakangnya sebagai anugerah Allah SWT kepada makhluk-Nya yang bergelar manusia. Bahkan diriwayatkan bahawa kelak semua penduduk syurga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa Adam a.s.
Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sedar bahawa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fizikal seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeza kelaminnya saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahawa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sedar bahawa itulah dia jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta.
Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya.

Adam terpikat

Adam terpikat pada rupa Hawa yang jelita, yang bagaikan kejelitaan segala puteri-puteri yang bermastautin di atas langit atau bidadari-bidadari di dalam syurga.
Tuhan menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.
Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: “Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini?” Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang. “Aku Hawa,” sambutnya ramah. “Aku dari Pencipta!” suaranya tertegun seketika. “Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!” tekanan suaranya menyakinkan.
Tiada suara yang seindah dan semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah terdengar setiap saat di dalam syurga. Tetapi suara Hawa....tidak pernah di dengarnya suara sebegitu indah yang keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. Suaranya membangkit rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.
Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: “Aku....aku....aku, dijadikan untukmu!” Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.
Adam a.s sedar bahawa nikmat itu datang dari Tuhan dan cinta pun datang dari Tuhan. Ia tahu bahawa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: “Kekasihku, ke marilah engkau!” Suaranya halus, penuh kemesraan.
“Aku malu!” balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban.
“Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!” Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan.
Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.
Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sedar bahawa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa ia pun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah.
Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahawa di balik “malu” terselit “rasa mahu”. Kerananya ia yakin pada dirinya bahawa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora.
Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru: “Hai Adam....tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!”.
Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram. Kedua-dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.

Perkahwinan Adam dan Hawa

Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon “Syajarah Thuba”, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.
Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: “Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!”.

Malaikat dan para bidadari berdatangan

Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.
Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula. “Mana mahar?” tanyanya. Ia menolak persentuhan sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu.
Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup.
Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.

Mahar perkahwinan Adam

Pergaulan hidup adalah persahabatan! Dan pergaulan antara lelaki dengan wanita akan berubah menjadi perkahwinan apabila disertai dengan mahar. Dan kini apakah bentuk mahar yang harus diberikan? Itulah yang sedang difikirkan Adam.
Untuk keluar dari keraguan, Adam a.s berseru: “Ilahi, Rabbi! Apakah gerangan yang akan kuberikan kepadanya? Emaskah, intankah, perak atau permata?”.
“Bukan!” kata Tuhan.
“Apakah hamba akan berpuasa atau solat atau bertasbih untuk-Mu sebagai maharnya?” tanya Adam a.s dengan penuh pengharapan.
“Bukan!” tegas suara Ghaib.
Adam diam, mententeramkan jiwanya. Kemudian bermohon dengan tekun: “Kalau begitu tunjukilah hamba-Mu jalan keluar!”.
Allah SWT. berfirman: “Mahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkit yang membawa pernyataan dari sifat-sifat-Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya’ dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!”. Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar. “Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu”, perintah Allah, “dan dapatlah ia sebagai isterimu!”. Adam a.s bersyukur lalu memasuki isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang.
Allah SWT. berfirman kepada mereka: “Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim”. (Al-A’raaf: 19).
Dengan pernikahan ini Adam a.s tidak lagi merasa kesepian di dalam syurga. Inilah percintaan dan pernikahan yang pertama dalam sejarah ummat manusia, dan berlangsung di dalam syurga yang penuh kenikmatan. Iaitu sebuah pernikahan agung yang dihadiri oleh para bidadari, jin dan disaksikan oleh para malaikat.
Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahawa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal soleh.
Firman Allah SWT.: “Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
(Al-Baqarah: 38)

When Does a Woman Become More Beautiful?

One day, Myself - forever forbidding me from good, and enticing me into evil - asked me, “When does a woman become more beautiful in your eyes?”

I asked, “Why do you want to know?”

Myself said, “If I tell you, will you answer my question? ”

I said, “Yes!”

Myself said, “Satan - our grand teacher - is making a survey of what makes the woman more beautiful in the eyes of men”

I asked, “What's this survey for?”

Myself said, “He wants to make an encyclopedia that will be distributed among the Satans of mankind and Jinn. He wants our approach to be more scientific! Now tell me, when does the woman become more beautiful in your eyes?”

I asked, “Do you have ways of making a woman more beautiful in the eyes of men?”

Myself said, “Yes, there are many ways, mannerisms and looks. Each man has his own inclinations”

I said, “Perhaps you could mention to me some of these and I will choose!”

“OK! Do you prefer a fair or dark woman?” “Neither!”

“Do you like the one with long or short hair?” “Neither!”

“The thin or fat one?” “Neither!”

“Do you like the one who uncovers her hair?” “NO!”

“Do you like the one who wears tight and short clothes” “NO!”

“What about the one who uncovers her shoulders and thighs?” “No way!”

“What about the one who sways from side-to-side while walking, strikes the floor with her high heels and speaks softly to men??” “NO!”

“You didn't like any of the ones I mentioned to you? I can't think of anything else?” “Really? Try to remember!”

....(silence)... then Myself smiled slyly, “YOU WICKED!! You like a woman when she is wearing a bikini?!!”
“Yuck! No!!”

....(silence)... then Myself smiled again, “You evil man!” “What?”
“You like the woman who shuts the door and says come?” “NO!”

“I've run out of suggestions; you tell me what makes a woman more attractive to you?”

“OK! When the woman blushes and goes all red”

“Goes all red? I don't understand?”

“She becomes more beautiful when she lowers her gaze”

“Lowers her gaze?!! What's wrong with you? Speak clearly!”

“The woman becomes more attractive, when she becomes more modest and shy. Modesty is the thing that attracts me and many other men. The more a woman is modest the more attractive she becomes....Do you understand??”

I want to tell the world a story....

I want to tell the world

********************************

I want to tell the world
A story

About a home with a broken lantern

And a burnt doll

About a picnic that wasn't enjoyed

About an axe that killed a tulip

A story about a fire that consumed a plait

a story about a tear that couldn't run down

I want to tell a story

About a goat that wasn't milked

About a mother's dough that wasn't baked

About a wedding that wasn't celebrated

And a baby girl that didn't grow up

About a football that wasn't kicked

About a dove that didn't fly

I want to tell a story

About a key that wasn't used
About a classroom that wasn't attended

About a playground that was silenced

About a book that wasn't read

About a besieged lonely farm

And about its fruits that weren't picked

About a lie that wasn't discovered

A story about a church that's no longer prayed in

And a mosque that no longer stands

And a culture no longer rejoiced

I want to tell a story

About a muddy grassy roof

About a stone that faced a tank

And about a stubborn flag that refuses to lie down

About a spirit that cannot be defeated


I want to tell the world A story



Now Light a little candle for Palestine

You can do it

Light a candle One little candle
Watch the darkness fade away
Just try it out

One ray of light
Wipes away the gloomiest
Jet-black nights
As the dawn breaks

Just observe

Can you see that
All the might of darkness
In the world
Cannot extinguish
The faintest flicker
Of a beam of light

Light a candle
One little candle
Watch the darkness fade away

You can do it



Hey... WORLD

Did you hear me?

Some tips from Dr Fatima El-Zahra

Assalammualaikum...

How to use the Surah Al Fatihah

1. To make someone (husband, your wife, your children, etc) think of you all the time:- Read the Al-Fatihah 14 times before going to sleep.

2. For terminal diseases:-
Read the Al-Fatihah 41 times and blow it in the water. Drink and take a bath with that water.

3. For the mentally ill:-
Read the Al-Fatihah 7 times while rubbing the person's head once in the morning and once at night, everyday without fail.

4. When in extreme pain:-
Read the Al-Fatihah 3 times and blow it in a glass of water and drink it. Then, read the Al-Fatihah while rubbing the area that is in pain.

5. For babies who cry at night or at any time:-
Read the Al-Fatihah 7 times while rubbing the baby's head.

6. For injury : ex: Cut, Bee sting, Bleeding, Finger got slammed by the door-
Read the Al-Fatihah 3 or 7 times, using your thumb, take your saliva from the "langit-langit" of your mouth and rub it onto the injured area.

All of the above Insya-ALLAH will work with several conditions:
1. Believe that the Al-Fatihah is the best "penawar" for everything
2. Read it with full "khusyuk"
3. Tawakal to Allah
4. Use it with good "niat" /intentions.

Wallahu'alam

Hukum Melukis Gambar Menurut Pandangan Islam

Muqaddimah

Islam adalah agama yang mencintai keindahan sehingga di dalam hadith Nabi Muhammad s.a.w, baginda bersabda:

إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

yang bermaksud:
Sesungguhnya Allah adalah zat yang Maha Indah dan suka kepada keindahanَََ

Antara perkara yang dianggap sebagai satu keindahan yang mempunyai nilai kesenian adalah gambar yang dilukis di papan-papan kanvas dan ukiran-ukiran yang dipahat di atas batu atau kayu.

Persoalannya, adakah Islam berdasarkan ijtihad para fuqaha membenarkan kesemua lukisan dan ukiran atau sebaliknya?

Beberapa perbahasan yang disepakati dari segi hukumnya oleh seluruh para fuqaha Islam

1. Seluruh para ulama Islam bersepakat bahawa seseorang individu dibenarkan untuk melukis gambar-gambar benda yang merupakan hasil ciptaan manusia itu sendiri seperti melukis gambar rumah, kereta, masjid, komputer dan sebagainya.

Ini kerana manusia telah dibenarkan untuk mencipta benda-benda tersebut. Apabila seseorang individu itu telah dibenarkan oleh Islam untuk mencipta kereta, dia juga boleh melukis gambar kereta. Ini kerana gambar kereta lebih mudah untuk dihasilkan berbanding dengan mencipta kereta. Kalaulah mencipta kereta yang lebih sukar telahpun dibenarkan oleh Islam, maka menghasilkan gambar kereta lebih-lebih lagi dibenarkan.

2. Para fuqaha Islam juga telah bersependapat mengatakan bahawa seseorang itu boleh untuk melukis gambar-gambar alam semulajadi yang diciptakan oleh Allah Taala seperti gambar tasik, sungai, laut, bulan, bintang, matahari dan sebagainya.

Walaubagaimanapun, sekiranya gambar alam semulajadi itu dijadikan sebagai bahan sembahan orang yang bukan beragama Islam seperti golongan penyembah matahari, maka sekiranya penyembah matahari meminta sang pelukis untuk melukis gambar matahari untuk disembah selepas itu, pastinya hukum melukis gambar matahari ketika situasi ini adalah haram. Ini kerana gambar yang bakal dilukis akan digunakan untuk tujuan maksiat iaitu menyembah selain daripada Allah Taala.


Beberapa perbahasan yang tidak disepakati dari segi hukumnya oleh para fuqaha Islam

Kebanyakan para fuqaha berpandangan bahawa seseorang pelukis dibenarkan untuk melukis gambar tumbuh-tumbuhan, rumput, buah-buahan dan pokok-pokok. Mereka tidak membezakan antara pokok yang berbuah ataupun pokok yang tidak mengeluarkan buah. Bagi kebanyakan para ulama, hukum melukis tumbuh-tumbuhan dan pokok adalah seperti hukum melukis alam semulajadi seperti sungai, laut, gunung-ganang dan sebagainya.

Walaubagaimanapun, hanya seorang ulama sahaja yang tidak membenarkan melukis gambar pohon-pohon yang mengeluarkan buah. Ulama tersebut adalah Al-Imam Al-Mujahid.

Oleh itu, sekiranya seseorang pelukis ingin melukis gambar pokok yang berbuah, maka berdasarkan pandangan kebanyakan para ulama, hukumnya adalah dibolehkan.


Hukum Melukis Objek Manusia Atau Binatang

Sememangnya para ulama berselisih pandangan dalam masalah ini. Ini kerana mereka berbeza pandangan dalam memahami hadith Rasulullah yang zahirnya melarang lukisan.

Para fuqaha di dalam 3 mazhab utama iaitu mazhab Al-Imam Abu Hanifah, Al-Imam Al-Syafie dan Al-Imam Ahmad ibnu Hanbal tidak membenarkan sama sekali seseorang individu melukis gambar objek-objek yang hidup daripada manusia dan binatang. Para ulama di dalam tiga mazhab ini juga mengharamkan seseorang daripada mengukir patung-patung yang menyerupai manusia ataupun binatang.

Cuma di dalam Mazhab Al-Imam Malik, para fuqaha mazhab ini (Al-Malikiyyah) berpandangan bahawa hukum melukis gambar yang sempurna bagi manusia dan haiwan adalah dibenarkan sekalipun hukumnya adalah makruh.

Ini bermakna sekiranya seseorang berniat untuk tidak melukis gambar manusia dan haiwan yang sempurna, maka dia akan mendapat pahala kerana meninggalkan perbuatan yang makruh. Namun sekiranya dia tetap melukis gambar objek hidup secara sempurna, dia tidaklah berdosa tetapi dia tidak akan mendapat sebarang pahala.

Melukis gambar objek yang hidup sama ada gambar manusia atau binatang adalah dibenarkan oleh para fuqaha dalam Mazhab Al-Imam Malik selagi mana gambar tersebut dalam bentuk lukisan atau ukiran. Walaubagaimanapun Al-Malikiyyah (ulama di dalam mazhab Al-Imam Malik) tetap menganggap melukis gambar manusia atau binatang adalah makruh sekiranya gambar objek bernyawa tersebut adalah sempurna.

Namun sekiranya anda ingin memegang pandangan yang mengharamkan sebarang lukisan yang menggambarkan objek manusia atau binatang, maka berdasarkan kaedah:

الْخُرُوْجُ مِنَ الْخِلاَفِ مُسْتَحَبٌّ

yang bermaksud: "Keluar daripada titik perselisihan adalah disunatkan",

maka tindakan anda adalah dialu-alukan. Ini kerana apabila anda tidak melukis gambar manusia atau binatang, anda tidak melakukan perbuatan yang haram sama sekali sama ada berdasarkan pandangan yang mengharamkan sebarang gambar manusia dan binatang atau pandangan Al-Malikiyyah yang membolehkan seseorang untuk melukis gambar manusia atau binatang.

Walaupun begitu, ini tidak bermakna bahawa seseorang yang berpegang dengan pandangan Al-Malikiyyah adalah berdosa dan wajib diperbetulkan. Ini kerana apabila para ulama berbeza pandangan dalam menetapkan hukum terhadap sesuatu perbuatan, maka seseorang muqallid (individu yang tidak sampai ke tahap mujtahid) berhak untuk meilih mana-mana pandangan tanpa menerima sebarang dosa.


Hukum Gambar Fotografi

Gambar fotografi adalah dibenarkan selagi mana gambar yang diambil tidak diharamkan untuk dilihat. Oleh itu, apabila seseorang mengambil gambar temannya dalam keadaan si teman menutup aurat, hukum mengambil gambar tersebut adalah dibenarkan. Jelasnya mengambil gambar manusia yang yang tidak menutup aurat adalah diharamkan.

Gambar yang berwarna ataupun hitam putih adalah sama dari sudut hukum. Keadaan gambar tersebut adalah hitam putih atau berwarna bukanlah penentu kepada sesuatu hukum.


Hukum Menggantungkan Gambar Di Dinding

* Hukum menggantungkan gambar selain dari gambar manusia dan haiwan adalah dibenarkan. Contohnya gambar tumbuh-tumbuhan dan alam semulajadi.

* Namun sekiranya gambar yang digantung adalah gambar manusia atau haiwan yang sempurna, maka berdasarkan pandangan Al-Malikiyyah, hukumnya adalah makruh sekiranya gambar tersebut digantung atau dimuliakan.

* Sekiranya gambar tersebut tidak dimuliakan, contohnya gambar yang ada pada hamparan, bantal, selipar, kasut dan sebagainya, maka tindakan menggunakan dan menyimpan barang-barang tersebut adalah tidak digalakkan. Ini kerana yang sebaiknya adalah tidak menggunakan langsung sebarang gambar kepada objek hidup.

* Walaubagaimanapun, berdasarkan pandangan para ulama selain daripada Al-Malikyyah, mereka mengharamkan seseorang individu untuk menggantungkan sebarang gambar manusia atau binatang yang sempurna.

* Sekiranya gambar yang ingin digantung adalah gambar manusia atau haiwan yang tidak sempurna seperti gambar kepala manusia sahaja, gambar kepala seekor singa, gambar seekor lembu tanpa kepala dan gambar manusia yang dadanya berlubang, maka kebanyakan para ulama membenarkannya tanpa ada sebarang hukum makruh.


Hadith Yang Menunjukkan Seolah-Olah Pelukis Mencabar Allah

* Berkenaan dengan hadith yang zahirnya menunjukkan bahawa lukisan benda yang bernyawa adalah seakan-akan mencabar ciptaan Allah, bagi para ulama yang berpandangan bahawa lukisan objek manusia dan binatang yang sempurna adalah haram, mereka menjadikan pengharaman tersebut kerana hadith Rasulullah menunjukkan bahawa orang yang melukis objek benda yang bernyawa telah mencabar Allah Taala.

* Namun bagi para ulama yang tidak berpandangan bahawa lukisan gambar manusia dan haiwan adalah haram, mereka berpandangan bahawa maksud lukisan gambar yang membawa kepada mencabar Allah Taala adalah hanya apabila gambar yang dilukis bertujuan untuk disembah

ataupun

* orang yang melukis tersebut sendiri ingin menjadikan lukisannya sebagai satu cara untuk menyatakan kepada orang lain bahawa dia mampu melakukan sebagaimana Allah menciptakan sesuatu objek. Ini bermakna si pelukis sendiri yang berniat untuk mencabar kehebatan Allah dalam mencipta alam.

* Sekiranya si pelukis tidak berniat untuk mencabar atau menandingi Allah Taala dan lukisan yang dibuat bukanlah untuk disembah, maka para ulama yang tidak mengharamkan lukisan akan menyatakan bahawa tiada sebarang sebab yang boleh mengharamkan lukisan.


Penutup.

Perbincangan berkaitan dengan hukum gambar adalah satu perbincangan yang akan memperlihatkan perbezaan pandangan para ulama dalam menentukan hukum. Walaupun ada hadith yang zahirnya menunjukkan bahawa melukis adalah haram, tetapi para ulama berselisih pandangan dalam memahami hadith-hadith tersebut sehingga menyebabkan pandangan yang pelbagai dalam masalah hukum melukis.

Kita sebagai orang Islam wajib untuk menghormati perselisihan pandangan ini dengan tidak memaksa umat Islam yang lain memilih hanya satu pandangan daripada pandangan-pandangan yang pelbagai. Ini kerana setiap pandangan mempunyai sandaran dan hujah ilmu yang diceduk daripada Al-Quran, Al-Sunnah dan dalil-dalil feqh yang lain.

Kita juga tidak boleh mencemuh pandangan sebahagian para fuqaha sekiranya pandangan mereka tidak sama dengan pandangan mazhab yang kita pegangi.

Wallahu A'lam.

Everything praises You Allah~

Everything that lives in the sea...

Everything that walks on the land...

Everything that flies swiftly in the air...

Praises You..ALLAH~

Every night teardrops fall just for You...ALLAH~

Every day working hard just for You...ALLAH~

And the moon shines in the night with the stars glittering bright...

All of those for us to see to remind you and me...

Praise to You..

Just for You...ALLAH~

Every moment that we spend everyday..

Every hour that goes by and we share...

Every beat of the heart will get us nowhere...

But closer to You...ALLAH~


Oh Allah! I need You every moment...

My Mom~~

Ibuku buta sebelah mata...
Aku benci ibuku...dia amat memalukan aku...
Tugas harian dia ialah memasak untuk pelajar dan guru untuk menyara keluarga kami...

Pada suatu hari, semasa di sekolah rendah ibuku datang untuk bertanya khabar.
Aku sungguh malu. Kenapa dia sanggup melakukan ini kepadaku?
Aku tidak pedulikan dia dengan menunjukkan wajah benci kepadanya dan terus lari...
Keesokannya salah seorang rakan sekelas ku berkata...
"Eeee, Ibu kamu hanya ada one mata."
Ketika itu aku hanya ingin membenamkan diriku.
Aku juga mahu ibuku hilang dari hidupku...
Oleh itu aku berjumpa dengannya da berkata,
"Jika engkau mahu menjadikan diriku bahan ketawa, akan lebig baik awak mati saja?!!!"
Ibuku hanya berdiam diri.
Aku tidak pun sejenak berhenti dan berfikir akan apa yang telah aku katakan kepadanya kerana aku tengah marah ketika itu.
Aku langsung tidak pedulikan perasaannya...
Aku ingin keluar dari rumah itu...
Oleh itu aku belajar bersungguh-sungguh dan akhirnya dapat melanjutkan pelajaran ke Singapura.

Kemudian aku berkahwin. Aku membeli sebuah rumah dan mendapat anak. Aku amat gembira dengan kehidupanku.

Suatu hari ibuku datang menziarahiku. Sudah lama dia tidak berjumpaku dan tidak pernak berjumpa cucunya.
Bila dia berdiri depan pintu anakku ketawa kepadanya.
Aku menjerit kepadanya, "Sanggup engkau datang ke sini dan menakutkan anakku! Keluar dari sini sekarang!!!"
Dengan pantas ibuku menjawab, "Maaf, saya tersilap alamat" dan terus menghilangkan diri.

Suatu hari surat jemputan untuk perjumpaan pelajar-pelajar lama sampai di rumahku.
Oleh itu aku telah memberitahu isteriku yang aku akan pergi untuk urusan perniagaan...

Selepas perjumpaan itu, aku pergi ke rumah usang ibuku hanya untuk mengetahui.
Jiran memberitahuku bahawa ibuku telah meninggal...
Aku tidak menitiskan setitik air mata pun...
Jiran telah menyerahkan kepada aku sepucuk surat yang ibuku ingin aku membacanya...

"Anakku yang dikasihi, Ibu selalu teringatkan kamu setiap masa...Ibu minta maaf kerana telah datang ke rumahmu di Singapura dan menakutkan anakmu. Ibu gembira kerana kamu akan datang ke perjumpaan pelajar-pelajar lama. Tetapi ibu mungkin tidak dapat bangun untuk berjumpa denganmu...Ibu minta maaf kerana sentiasa memalukan kamu semasa kamu sedang membesar. Kamu mungkin tidak tahu...semasa kamu masih kecil, kamu telah mendapat kemalangan dan hilang satu mata...Sebagai ibu, Ibu tidak sanggup melihat anaknya membesar dengan satu mata...Oleh itu, ibu memberi salah satu mata ibu kepada kamu...Ibu amat berbangga kerana anak lelaki ibu ini dapat melihat dunia dengan mata ibumu ini."

Dengan kasih kepadamu,
Ibu kamu.

Hormatilah ibu dan berilah kasih sayang kepada ibu kita kerana ibu telah melahirkan kita. Walau seburuk manapun ibu kita, dia yang melahirkan dan mendidik kita sehingga kita dewasa. Rasulullah SAW telah bersabda, "Baginda memberitahu kamu supaya taat kepada Allah dan rasulNya sentiasa. Selepas itu taatlah kepada ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu."

3 stages of life~

We have 3 stages of life...

Teen age:

Have Time + Energy....but No Money

Working age:

Have Money + Energy....but No Time


Old age:

Have Time + Money....but No Energy
So, use your time wisely and effectively....

Someone cares about you

At times...

When you feel...
At the end of your rope...
Trapped...
And depressed...

WHAT SHOULD YOU DO??

Cry in despair?
Get angry?
And turn into a monster?
Get drunk?
Take drugs?

NO!!!

Even if you feel...
Very sad...
Like a fool...
Lonely...
Guilty...
Afraid...
And inferior...


REMEMBER...

That there is SOMEONE...
Who really cares about you...
Always looking after you...
Really loves you...


GUESS WHO????

He is ALLAH~~~~~

Allah answer our prayer...

Tears will fall after reading this...they will, sooner or later!!!

A young man had been to Wednesday Night Class of Quranic Studies. The Mualim had shared about listening to Allah and obeying Allah through intuition.

The young man couldn't help but wonder, 'Does Allah still speak to people through intuition?'. After Lessons, he went out with some friends for coffee and pie and they discussed the message. Several different ones talked about how Allah had led them in different ways and that at the end you'll know it was Allah SWT Who has directed you.

It was about ten o'clock when the young man started driving home. Sitting in his car, he just began to pray, 'Allah...If you still speak to people, speak to me. I will listen. I will do my best to obey.'

As he drove down the main street of his town, he had the strangest thought to stop and buy a gallon of milk. He shook his head and said out loud, 'Allah is that you?' He didn't get a reply and started on toward home.

But again, the thought, buy a gallon of milk came into his head.
'Okay, Allah, in case that is you, I will buy the milk.' It didn't seem like too hard a test of obedience. He could always use the milk. He stopped and purchased the gallon of milk and started off toward home. As he passed Seventh Street, he again felt the urge, 'Turn Down that street'. This is crazy he thought, and drove on past the intersection.

Again, he felt that he should turn down Seventh Street. At the next intersection, he turned back and headed down Seventh. Half jokingly, he said out loud, 'Okay, Allah, I will.'

He drove several blocks, when suddenly, he felt like he should stop. He pulled over to the curb and looked around. He was in a semi-commercial area of town. It wasn't the best but it wasn't the worst of neighborhoods either. The businesses were closed and most of the houses looked dark like the people were already in bed.

Again, he sensed something, 'Go and give the milk to the people in the house across the street.' The young man looked at the house. It was dark and it looked like the people were either gone or they were already asleep. He started to open the door and then sat back in the car seat.

'Allah, this is insane. Those people are asleep and if I wake them up, they are going to be mad and I will look stupid'. Again, he felt like he should go and give the milk.

Finally, he opened the door, 'Okay Allah SWT, if this is you, I will go to the door and I will give them the milk. If you want me to look like a crazy person, okay. I want to be obedient. I guess that will count for something, but if they don't answer right away, I am out of here.'

He walked across the street and rang the bell. He could hear some noise inside. A man's voice yelled out, 'Who is it? What do you want?' Then the door opened before the young man could get away.

The man was standing there in his jeans and T-shirt. He looked like he just got out of bed. He had a strange look on his face and he didn't seem too happy to have some stranger standing on his doorstep. 'What is it?' The young man thrust out the gallon of milk'. 'Here, I brought this to you'.

The man took the milk and rushed down a hallway. Then from down the hall came a woman carrying the milk toward the kitchen. The man was following her holding a baby. The baby was crying. The man had tears streaming down his face.

The man began spea! king and half crying, 'We were just praying. We had some big bills this month and we ran out of money. We didn't have any milk for our baby. I was just praying and asking Allah SWT to show me how to get some milk'.

His wife in the kitchen yelled out, 'I ask him to send an Angel with some. Are you an Angel?'. The young man reached into his wallet and pulled out all the money he had on him and put in the man's hand. He turned and walked back toward his car and the tears were streaming down his face. He knew that Allah SWT still answers prayers...

So...
Believe Allah...
Wassalam~

being a MOTHER~

Daniel's Diary~

19/07/09-9.57pm...at office

Today I was stay back at my office after office hours for some work. Suddenly I though to write this diary after I have not writing about 1 years ago.
* * * * *

One day...
After 17 years of marriage, my wife wanted me to take another woman out to dinner and a movie. She said, 'I love you, but I know this other woman loves you and would love to spend some time with you.'
* * * * *

The other woman that my wife wanted me to visit was my MOTHER, who has been alone for 20 years, but the demands of my work and my two boys had made it possible to visit her only occasionally.
* * * * *

That night I called to invite her to go out for dinner and a movie.
* * * * *

'What's wrong, aren't you well,' she asked?
* * * * *

My mother is the type of woman who suspects that a late night call or a surprise invitation is a sign of bad news.
* * * * *

'I thought it would be pleasant to spend some time with you,' I responded. 'Just the two of us.'
She thought about it for a moment, and then said, 'I would like that very much.'
* * * * *

That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit nervous. When I arrived at her house, I noticed that she, too, seemed to be nervous about our date. She waited in the door. She had curled her hair and was wearing the dress that she had worn to celebrate her last birthday on November 19th.
* * * * *

She smiled from a face that was as radiant as an angels. 'I told my friends that I was going to go
out with my son, and they were impressed,' she said, as she got into that new white van. 'They can't wait to hear about our date'.
* * * * *

We went to a restaurant that, although not elegant, was very nice and cozy. My mother took my
arm as if she were the First Lady. After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read large print. Half way through the entries, I lifted my eyes and saw Mom sitting there staring at me. A nostalgic smile was on her lips. 'It was I who used to have to read the menu when you were small,' she said. 'Then it's time that you relax and let me return the favor,' I responded.
* * * * *

During the dinner, we had an agreeable conversation-nothing extraordinary but catching up
on recent events of each other's life. We talked so much that we missed the movie.
* * * * *

As we arrived at her house later, she said, 'I'll go out with you again, but only if you let me invite you.' I agreed.
* * * * *

'How was your dinner date ?' asked my wife when I got home. 'Very nice. Much more so than I could have imagined,' I answered.
* * * * *

A few days later, my mother died of a massive heart attack. It happened so suddenly that I didn't have a chance to do anything for her.
* * * * *

Some time later, I received an envelope with a copy of a restaurant receipt from the same place
mother and I had dined. An attached note said: 'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be there; but nevertheless, I paid for two plates - one for you and the other for your wife.
You will never know what that night meant for me. I love you, son.'
* * * * *

At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I LOVE YOU' and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than your family. Give them the time they deserve, because these things cannot be put off till 'some other time.'
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Somebody said it takes about 6 weeks to get back to normal after you've had a baby....somebody doesn't know that once you're a mother, 'normal' is history.

Somebody said you learn how to be a mother by instinct... somebody never took a three-year-old shopping.

Somebody said being a mother is boring.... somebody never rode in a car driven by a teenager with a driver's permit. Somebody said if you're a' good' mother, your child will 'turn out good'....
somebody thinks a child comes with directions and a guarantee.

Somebody said you don't need an education to be a mother.... somebody never helped a fourth grader with his math.


Somebody said you can't love the second child as much as you love the first.... somebody doesn't have two children.

Somebody said the hardest part of being a mother is labor and delivery.... somebody never watched her 'baby' get on the bus for the first day of kindergarten ... or on a plane headed for military 'boot camp.'

Somebody said a mother can stop worrying after her child gets married....somebody doesn't know that marriage adds a new son or daughter-in-law to a mother's heartstrings.

Somebody said a mother's job is done when her last child leaves home....somebody never had
grandchildren.

Somebody said your mother knows you love her, so you don't need to tell her.... somebody isn't a mother.

This isn't just about being a mother; it's about appreciating the people in your life while you have them....no matter who that person is~

1 day u have to go alone...

Assalamualaikum warahmatullah...

First of all...Open your heart, open your mind~

Did you ever stop for a while and asked yourself...
What is going to happen to me the first night in my grave?

What have I prepared for death?
Will I be in heaven or Hell fire?
How often do I remember death?
Think about the moment your body is being washed and prepared to enter your grave...

Think about the day people will be carrying you to your grave..

and your families crying...
think about the moment you are put in your grave

Just imagine...
imagine yourself in your grave...
down there in that dark hole...

ALONE...
it's too DARK...
you cry for help, but there is no answer...
Nobody can help you...
it's too NARROW...
your bones are squashed....

You regret all the bad things you've done during your life...
you regret missing the 5 PRAYERS
you regret listening to music
You regret your disrespectful manners towards everyone, especially your parents...
you regret not wearing your hijab
You regret ignoring the orders of ALLAH...
YOU REGRET IGNORING THE KNOWLEDGE OF ISLAM
YOU REGRET ALL THE BAD THINGS YOU'VE DONE..

THERE IS NO ESCAPE..
YOU WILL FACE YOUR PUNISHMENT FOR EVERY LITTLE THING YOU'VE DONE...
You are ALONE in your grave only with your DEEDS...
no money,
no jewelry,
nothing..
ONLY YOUR DEEDS..

AND WHEN IT IS SHUT,

YOU FEEL LIKE SCREAMING AND TELLING EVERYONE NOT TO GO..
TO STAY BESIDE YOUR GRAVE

BUT, YOU CAN'T BE HEARD..
THEY LEAVE YOU AND GO AND YOU HEAR THEIR FOOTSTEPS..
AND HEAR THEM CRYING THEY WALK AWAY ...

YOU THOUGHT YOU WOULD LAST FOREVER IN THIS WORLD,
YOU THOUGHT YOU WILL STAY WITH YOUR FRIENDS AND FAMILIES FOREVER...
YOU THOUGHT YOU WILL HAVE FUN FOREVER...
NO!! YOU WERE WRONG!!!

THEY LEFT YOU ALONE...
JUST SPEND FEW MINUTES AND LOOK AT YOUR FUTURE HOMES...
AND SPEND THE WHOLE OF YOUR LIFE PREPARING FOR THEM...

YOU CANNOT AFFORD TO IGNORE THIS,
YOU NEED TO REMEMBER THIS EVERY MINUTE,
EVERY HOUR,
EVERY DAY..
EVERY TIME YOU ARE ABOUT TO COMMIT A SIN,
REMEMBER THE DESTROYER OF PLEASURES.

~DEATH

JIKA AKU JATUH CINTA~

ya Allah, jika aku jatuh cinta
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu
agar bertambah kekuatanku untuk menyintaiMu

ya Muhaimin, jika aku jatuh hati
izinkahlah aku menyentuh hati sesorang yang hatinya bertaut padaMu
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu


ya Rabbana, jika aku jatuh hati
jagalah hatiku padanya
agar tidak berpaling daripada hatiMu


ya Rabbul Izzati, jika aku rindu
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu

ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasihMu
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat di sepertiga malam akhirMu

ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasihMu
jangan biarkan aku bertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMu


ameen~~~

Why do we read al-Quran, even if we can't understand a single arabic word???

In the name of Allah, the Most Beneficient, the Most Merciful~

This is a beautiful story of an Old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Qur'an. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked,

"Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?"

The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied,

"Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water."

The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said,

"You'll have to move a little faster next time,"

and sent him back to the river with the basket totry again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said,

"I don't want a bucket of water, I want a basket of water. You're just not trying hard enough,"

and he went out the door to watch the boy try again. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breath, he said,

"See Grandpa, it's useless!"

"So you think it is useless?"

The old man said, "Look at the basket."

The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out.

"Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.

Allah hanya panggil kita 3 kali sahaja seumur hidup...

Assalamualaikum warahmatullah...

Pada suatu hari..

"Ibu, ada cerita yang menarik dari Makkah?" aku bertanya.

Kemudian, Ibu memberikanku tausyiahnya.

Ibu berkata..."Kakak, Allah hanya memanggil kita 3 kali sahaja seumur hidup"

Keningku berkerut..."sikitnya Allah memanggil kita"

Ibu tersenyum lalu ibu berkata..."iya, Kakak tau x apa 3 panggilan tu?"

Aku menggelengkan kepala.

"Panggilan pertama adalah AZAN", kata ibu.

"Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar. Ketika kita solat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah. Tetapi Allah masih fleksibel. Dia tidak cepat marah akan sikap kita kerana melewatkan solat atau langsung tidak melaksanakan solat kerana malas. Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan kepada umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti".

Aku terpaku...mataku berkaca-kaca. Aku membayangkan yang aku masih melambat-lambatkan solat sbb tgk tv la, study la, main la dan lain2...Masya-Allah...

Ibu meneruskan.."Kakak, panggilan yang kedua adalah panggilan HAJI. Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan bersifat bergilir. Hamba yang lain mendapatkan kesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain. Caranya bermacam-macam. Yang xde duit jadi ade duit, yang tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul. Ketika kita mengambil niat haji, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik', sesungguhnya ketika saat itu kita menjawab panggilan Allah yang ke2. Saat itu kita merasa bahagia, kerana panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu sangat halus. Allah berkata, laksanakan haji bagi yang mampu'.

Mataku semakin berkaca-kaca. "Subhanallah". Hanya itu sahaja yang dapat ku katakan.

"Dan panggilan ke-3", tambah Ibu, "adalah KEMATIAN. Panggilan yang kita jawab dengan amal kita. Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal soleh. Kerana itu Kakak, manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang husnul khatimah. InsyaAllah syurga adalah balasannya.."

** Mataku basah, aku segera sujud bertaubat pada Allah kerana kelalaianku dalam menjawab panggilanNya. Kala itu hatiku semakin yakin akan kebesaranNya dan kasih sayangNya
.

Ainul Mardhiah Bidadari Tercantik Di Syurga

Bidadari merupakan satu anugerah Allah kepada seorang lelaki yang masuk ke dalam syurga. Bagi seorang wanita yang solehah, maka bidadari bagi suaminya adalah dikalangan bidadari2 kurniaan Allah dan dia (isteri solehah merupakan ketua akan segala bidadari-bidadari). Berjihad pada agama Allah merupakan satu amalan yang menjadi kesukaan Allah swt dan ini merupakan sunnah besar Nabi Muhammad SAW dan kalangan sahabat-sahabat. Setiap manusia yang mati walaupun berapa umurnya maka akan ditanya dimanakah masa mudanya dihabiskan.

Ainul Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari-bidadari yang lain (bermaksud mata yang di redhai).

Suatu pagi (dalam bulan puasa) ketika Nabi Muhammad SAW memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat untuk berjihad pada agama Allah), katanya "siapa yang keluar di jalan Allah dan tiba-tiba ia syahid, maka dia akan dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari2 syurga". Mendengar berita itu, seorang sahabat yang usianya sangat muda teringin mengetahui bagaimana cantiknya bidadari yang disebutkan. Tetapi dia malu nak bertanyakan kepada Nabi Muhammad SAW kerana malu pada sahabat-sahabat yang lain. Namun dia tetap memberi namanya sebagai salah sorang yang akan pergi berjihad. Nabi Muhammad SAW akan tidur sebentar(sunnah Nabi), maka sahabat yang muda tadi juga turut bersama jemaah tadi tidur bersama-sama. Dalam tidur tersebut dia bermimpi berada di satu tempat yang sungguh indah, dia bertemu dengan seorang yang berpakaian yang bersih dan sangat cantik dan mempunyai muka yang berseri-seri lalu ditanyanya dimanakah dia. Lalu lelaki itu menjawab inilah syurga. Dia menyatakan hasrat untuk berjumpa dengan Ainul Mardhiah. Lalu ditunjuknya di suatu arah, maka dia berjalan ke arah yang ditunjukkan. Di suatu pepohon, beliau mendapati ada seorang wanita yang tidak pernah dia lihat kecantikannya yang sebegitu. Tak pernah dilihat didunia ini. Lalu diberi salam dan dia bertanya andakah Ainul Mardhiah.

Wanita itu menjawab "ehh tidak. Saya khadamnya. Ainul Mardhiah ada di dalam singgahsana sana". Lalu dia berjalan dan memasuki satu mahligai yang cukup indah dan mendapati ada seorang lagi wanita yang kecantikannya berganda-ganda dari yang pertama tadi sedang mengelap permata-mata perhiasan di dalam mahligai Lalu diberi salam dan di tanya lagi adakah dia ainul mardiah lalu wanita itu menjawab "eh tidak. Saya hanya khadamnya di dalam mahligai ini. Ainul Mardiah ada di atas mahligai sana", lalu dinaikinya anak-anak tangga mahligai permata itu yang kecantikkannya sungguh mengkagumkan. Lalu dia sampai ke satu mahligai dan mendapati seorang wanita yang berganda-ganda cantik dari yang pertama dan berganda-ganda cantik dari yang kedua. Dan tak pernah dia lihat di dunia. Lalu wanita itu berkata "akulah Ainul Mardhiah, aku diciptakan untuk kamu dan kamu diciptakan untuk aku". Apabila lelaki itu mendekatinya. Wanita itu menjawab "nanti! Kamu belum syahid lagi". Tersentak pemuda itu lalu dia pun terjaga dari tidurnya. Dia menceritakan segala-galanya kepada seorang sahabat yang lain, namun, dia memesan agar jangan menceritakan cerita ini kepada Nabi Muhammad SAW. Tetapi sekiranya dia syahid barulah diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada petang itu, pemuda tersebut bersama-sama dengan jemaah lain dan Nabi Muhammad SAW telah keluar berperang. Ditakdirkan pemuda tadi telah syahid. Pada petang tersebut, ketika semua jemaah telah pulang ke masjid, ketika hendak berbuka puasa. Maka kawan sahabat yang syahid tadi telah bangun dan merapati Nabi Muhammad SAW lalu diceritakan perihal sahabat Nabi Muhammad SAW yang syahid tadi. Ketika sedang bercerita, Nabi Muhammad SAW menjawab benar... benar... benar... sepanjang cerita tersebut diceritakan. Akhirnya Nabi Muhammad SAW berkata memang benar cerita sahabat kamu tadi dan sekarang ini dia sedang menunggu untuk berbuka puasa di syurga. Subhanallah...

Kesimpulannya. Tiada rehat atau terputusnya kehidupan selepas hidup di dunia. Selepas seseorang mati maka kehidupannya terus bersambung dengan kehidupan barzakh, akhirat etc. Tiada sebarang perjanjian untuk hidup bahagia di akhirat melainkan bekalan taqwa dan iman yang sempurna serta amal yang soleh.

The 10 Most Beautiful Surah's


Surah Al-Fatihah - prevents the anger of your Rabb.

Surah Yasin - prevents the thirst of Qiyamah.

Surah Ad-Dukhaan - prevents the terror of Qiyamah.

Surah Al-Waqiah - prevents poverty.

Surah Al-Mulk - prevents the punishment of the grave.

Surah Al-Kauthar - prevents the antagonizing of the opponent.

Surah Al-Kafirun - prevents disbelief at the time of death.

Surah Al-Ikhlas - prevents hypocrisy.

Surah Al-Falaq - prevents jealousy.

Surah An-Nas - prevents whispering of Shaitaan.

when the Quran is read, listen to it with attention, and hold your peace that may receive Mercy~

dosa boleh menghalang cahaya ilmu

Banyak melakukan dosa membuatkan hati seseorang itu rosak kerana bercampur antara baik dan buruk. Maka jadilah hati seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "(Hati yang) tidak lagi menganggap baik perkara yang baik dan tidak menganggap buruk perkara yang buruk, melainkan apa yang disukai oleh hawa nafsunya".

Orang yang banyak melakukan dosa semakin renggang hubungannya dengan Allah dan orang mukmin lain. Ini kerana apabila seseorang itu patuh kepada perintah Allah, ia dekat kepadaNya. Orang yang sentiasa melakukan dosa selalu memandang perbuatan dosa itu sebagai perkara kecil. Dalam hal ini, Ibnu Masud berkata: "Sesungguhnya seorang mukmin itu melihat dosanya seperti sebuah bukit yang dibimbangi akan menimpanya. Manakala, seorang yang selalu melakukan dosa akan memandang dosa itu seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya".
Dosa yang dilakukan itu akan membawa kehinaan, manakala ketaatan pula dapat melahirkan kemuliaan kepada pelakunya. Dalam hal ini Allah berfirman yang maksudnya: "Sesiapa inginkan kemuliaan, maka sesungguhnya segala kemuliaan itu kepunyaan Allah jua". Orang yang melakukan dosa berasa sempit dadanya, manakala mereka yang taat lapang dadanya. Allah berfirman yang bermaksud: "Maka sesiapa yang Allah hendak beri hidayat nescaya Allah memberi kelapangan dadanya untuk menerima (ajaran) Islam. Sesiapa yang Allah hendak menyesatkan nescaya Allah sempitkan dadanya dan dalam kesukaran seolah-olah ia memanjat langit (kerana tidak cukup oksigen)". Dosa boleh menggelapkan hati sebagaimana amalan kebajikan itu boleh menyinarinya. Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya". Dosa boleh menghalang seseorang itu daripada mendapat cahaya ilmu.

Satu ketika, Imam Malik terpegun melihat Imam Syafie (masih remaja ketika itu) kerana kepandaian dan kecerdikannya, lantas beliau berkata: "Sesungguhnya aku melihat Allah mencampakkan ke dalam hati kamu cahaya, maka jangan kamu padamkan cahaya iu dengan kegelapan maksiat". Dosa boleh menyebabkan seseorang itu malas untuk membuat ketaatan. Seseorang pernah berkata kepada Ibnu Masud: "Kami tidak mampu untuk bangun malam (untuk beribadat)". Jawab Ibnu Masud: "Dosa kamu menjauhkan kamu (daripada ibadat di waktu malam)". Oleh yang demikian, hampirilah kebajikan yang akan memberi cahaya kepada hati dan jauhilah kejahatan yang boleh menggelapkan hati seterusnya menghalang cahaya ilmu."